Bandung – Persib Bandung kembali harus menghadapi kenyataan pahit di ajang AFC Champions League 2 (ACL 2). Bermain di kandang sendiri, Maung Bandung belum juga mampu mematahkan tren buruk yang sering disebut sebagai “kutukan kandang”. Alih-alih memetik kemenangan, Persib justru kembali meraih hasil yang mengecewakan di hadapan puluhan ribu Bobotoh yang memadati stadion.
Sejarah Kutukan Kandang Persib di ACL
Fenomena kutukan kandang ini bukan hal baru bagi Persib. Sejak pertama kali tampil di kompetisi Asia, klub kebanggaan Jawa Barat itu sering kesulitan saat berlaga di depan pendukung sendiri. Meskipun dukungan suporter di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) selalu penuh, hasil positif justru jarang menghampiri.
Dalam beberapa musim terakhir, Persib hanya mampu meraih hasil imbang atau kalah ketika menghadapi klub-klub kuat Asia. Tren ini membuat istilah “kutukan kandang” melekat, karena performa tandang Persib terkadang justru lebih baik dibandingkan ketika bermain di rumah sendiri.
Faktor Penyebab Kutukan
Banyak pengamat sepak bola menilai bahwa kutukan kandang Persib bukan hanya soal teknis, tetapi juga aspek psikologis dan taktis. Ada beberapa faktor yang disebut menjadi penyebabnya:
- Tekanan Tinggi dari Suporter
Bermain di hadapan puluhan ribu suporter bisa menjadi energi tambahan, tetapi juga menimbulkan tekanan besar. Para pemain kerap terlihat terburu-buru dalam pengambilan keputusan. - Kualitas Lawan yang Lebih Unggul
ACL mempertemukan Persib dengan tim-tim kuat dari Jepang, Korea Selatan, hingga Arab Saudi. Perbedaan kualitas ini sering membuat Persib kesulitan, meski tampil di kandang sendiri. - Strategi yang Kurang Efektif
Beberapa kali, strategi yang diterapkan pelatih Persib kurang mampu menghadapi permainan cepat lawan. Hal ini membuat tim kesulitan mengembangkan permainan.
Suporter Tetap Setia
Meski kutukan kandang terus berlanjut, Bobotoh tetap memberikan dukungan penuh. Mereka hadir dengan nyanyian, koreografi, dan semangat tanpa henti. Bagi Bobotoh, mendukung Persib adalah soal loyalitas, bukan sekadar kemenangan.
Namun, banyak suporter yang berharap manajemen dan pelatih segera menemukan formula terbaik untuk mematahkan kutukan kandang ini. Karena kemenangan di kandang memiliki arti penting, bukan hanya bagi klasemen, tetapi juga harga diri klub dan kebanggaan kota Bandung, baca selengkapnya:
● https://gribjayabandung.org/uncategorized/kutukan-kandang-persib-di-acl-2-yang-belum-berakhir/
● https://gribjayasubang.org/hukum/hendak-jual-emas-pemotor-tewas-terlindas-truk/
● https://gribjayadepok.org/hukum/ulah-wanita-depok-terjerat-pinjol-ngaku-dibegal-ternyata-motor-dijual/
● https://gribjayabogor.org/hukum/damkar-bogor-evakuasi-pria-nyebur-ke-sungai-ciparigi-saat-beri-makan-ayam/
● https://gribjayacimahi.org/nasional/upaya-menjaga-warisan-hindia-belanda-lewat-pemugaran-rumah-jagal-cimahi/
Harapan ke Depan
Meski hasil di kandang belum sesuai harapan, Persib masih memiliki peluang untuk bangkit di laga-laga selanjutnya. Kunci utama adalah bagaimana tim bisa mengelola tekanan, memperkuat mental bertanding, dan menerapkan strategi efektif.
Manajemen klub juga diharapkan bisa mendatangkan pemain berpengalaman di level Asia agar mampu bersaing lebih baik. Dengan persiapan yang matang, bukan tidak mungkin kutukan kandang ini akhirnya akan berakhir.